Pages

25 Okt 2015

Sekilas E-Application ( Cloud Computing, E-Commerce, E-Bussines, M-Commerce, & Implementasi ) Part II

Nama : I Komang Adyanata
NIM : 1404505037
Jurusan : Teknologi Informasi, F.Teknik, Univ.Udayana
Mata kuliah : E - Application
Dosen : I Putu Agus Eka Pratama, S.T., M.T.

B.  E-Commerce

E-Commerce merupakan bentuk perubahan pola interaksi antara penjual dan pembeli dari kontak fisik dan tatap muka langsung menjadi berbasiskan internet dan pemasaran global yang lebih meluas. Istilah e-commerce mulai muncul pada tahun 1990-an melalui inisiatif untuk mengubah paradigma transaksi jual beli dan pembayaran dari cara konvensional kedalam bentuk digital elektronik berbasis komputer dan jaringan internet, berikut beberapa defenisi tentang e-commerce :

  • Kim dan Moon ditahun 1998 menyatakan bahwa e-commerce adalah peroses untuk   mengantar informasi, produk, layanan, dan proses pembayaran, melalui kabel telepon, koneksi internet, dan akses digital lainnya.
  • Baourakis, Kourgiantakis, dan Migdalas tahun 2000 menyatakan bahwa ecommerce merupakan bentuk perdagangan dan informasi melalui jaringan internet.
  • Quayle ditahun 2002 menambahkan defenisi e-commerce adalah berbagai betuk pertukaran data elektronik (Electronic Data Interchange/EDI) yang melibatkan penjual dan pembeli dijaringan perangkat mobile, email , perangkat terhubung mobile didalam jaringan internet dan intranet.
  • Chaffy ditahun 2007, defenisi e-commerce adalah semua bentuk proses pertukaran informasi antara organisasi dan stakeholder berbasis media elektronik yang terhubung ke jaringan internet.


Jenis E-Commerce Berdasarkan Pelaku di Dalamnya
E-Commerce dibedakan menjadi tujuh jenis berdasarkan kepada siapa saja pelaku (penjual dan pembeli) yang terlibat di dalamnya, bagaimana interaksi pembeli dan penjual, serta proses yang terjadi dalamnya. Ada empat jenis kategori di dalam E-Commerce saat ini. Keempat jenis E-Commerce tersebut meliputi :

  • E-Commerce Businesse to Bussinese (B2B)
  • E-Commerce Retail atau Businesse to Customer (B2C)
  • E-Commerce Customer to Bussinese (C2B)
  • E-Commerce Customer to Customer (C2C)

Terdapat tiga lagi tambahan jenis E-Commerce, selain keempat jenis yang telah disebutkan di atas, ada juga E-Commerce yang menlibatkan pemerintah yaitu :

1.         Business to Government (B2G)
Pada jenis Business to Government (B2G) ini pemerintah berkerjasama dengan pihak bisnis (perusahaan swasta) dalam bentuk penyediaan regulasi (aturan yang disepakati bersama), penyediaan media untuk aplikasi bagi pemerintah dan dunia bisnis, serta pemberian akreditasi bagi website E-Commerce yang digunakan oleh pihak atau kelompok bisnis (perusahaan swasta). 

2.         Government to Business (G2B)
E-Commerce Government to Business (G2B) merupakan bentuk dari E-Commerce yang ,elibatkan pemerintah (Gevernment) dengan pihak bisnis (persahaan). Bentuk interaksi ini akan melibatkan transaksi penjualan barang, jasa maupun keduanya, dalam skala kecil, skala menengah, hingga skala besar. Pemerintah ikut terlibat langsung di dalamnya melalui hubungan dengan pihak swasta, agar tercipta sebuah bentuk kerja sama yang saling menguntungkan antara kedua belah pihak. Perantara untuk hubungan antara pemerintah dengan swasta tersebut adalh melalui website, yang dilakukan secara online dan mobile. Gambar di bawah ini menunjukan ilustrasi sederhana dari bagan E-Commerce Government to Business (G2B).

3.         Government to Citizen (G2C)
Government to Citizen (G2C) merupakan E-Commerce yang melibatkan pemerintah (baik pemerintah pusat maupun pemerintah daerah) dengan masyarakat umum (baik pribadi maupun kelompok, namun bukan dalam bentuk perusahaan). Masyarakat umum dalam hal ini menjadi konsumen (pembeli) dan pemerintah menjadi penjual. Umumnya bentuk nyata yang sering ditemui dari E-Commerce jenis Government to Citizen (G2C) adalah dalam bentuk E-Commerce lelang berbasiskan web data mobile.

Definisi E-business
Istilah e-business muncul setelah adanya fenomena megenai e-commerce di jagat internet, yang juga dipengaruhi oleh kemjuan computer, baik dalam perangkat keras computer maupun perangkat lunak computer.  Berikut beberapa defenisi dari e-business :

  • Menurut IBM, e-business merupakan bentuk transformasi dari key business process kedalam pemanfaatan internet, key business meliputi segala proses dari suatu bisnis berupa riset produk dan pasar, pengembangan produk, penjualan dan pemasaran (marketing), produksi (manufaktur) dan lain-lain, yang mana semua hal terkait ecommerce telah tercakup didalamnya.
  • Definisi lain menyatakan bahwa E-Business merupakan transformasi dari proses – proses didalam suatu organisasi untuk mewujudkan Customer Value.
  • E-business merupakan hal dimana e-commerce termasuk didalamnya. Tidak hanya terkait dengan proses-proses eksternal yang dilakukannya, amun juga terkait proses internal berupa pengembangan produk, manajemen resiko, manajemen sumber daya dan lain-lain.


Definisi M-Commerce
Terdapat sejumlah definisi yang diberikan oelh para ahli mengenai M-Commerce atau Mobile Commerce, diantaranya : 

  • Mobile Commerce Lab, sebuah lab riset yang mngkhususkan pengkajian tentang Mobile Commerce yang memberikan definisi mengenai M-Commerce sebagai sebuah bentuk ekspansi dan pengembangan dari E-Commerce ke ranah mobile, yang mana memiliki proses bisnis, teknologi-teknologi terbaru dan layanan didalamnya. Mobile Commerce (M-commerce) yaitu e-commerce dilakukan dalam lingkungan nirkabel, seperti  dengan menggunakan telepon seluler untuk mengakses internet dan berbelanja, maka hal ini disebut m-mobile.
  • Corry Janssen didalam tulisannya menyatakan bahwa M-Commerce merupakan bentuk transaksi elektronik yang berbasiskan jaringan Wireless sebagaimana halnya E-Commerce namun lebih mengkhusu ke perangkat mobile.
  • Perkembangan dari E-Commerce yang memberikan kemudahan kepada konsumen melalui perangkat mobile yang dimilikinya dan jaringan wireless.

Latar belakang munculnya M-Commerce.
5 Point penting yang melatarbelakangi munculnya M-Commerce antara lain :
1. Perkembangan teknologi komputer, baik pada hadware, software  maupun keduanya yang semakin pesat.
2. Evolusi jaringan komputer dari waktu ke waktu.
3. Dukungan berbagai vendor yang menyediakan berbagai macam produk dan layanan.
4. Kemudahan yang diberikan oleh teknologi M-Commerce kepada komsumen dan penjual, jika dibandingkan dengan E-Commerce pada umumnya (berbasis web paa komputer).
5. Dukungan dari pihak bank, baik bank di Indonesia maupun di dunia beserta para penyedia layanan transaksi online, sehingga semakin bertambahlah jumlah pilhan layanan M-Commerce pada saat ini.

Baik e-commerce maupun e-business, keduanya memiliki 4 persamaan mendasar
1. Kesamaan proses. Kesamaan utama dalam e-commerce dan e-business adalah kesamaan proses, mencakup proses bisnis yang memanfaatkan teknologi komputer sebagai media bisnis
2. Value chain. Baik e-commerce maupun e-business sama-sama memiliki peran dalam value chain, hal ini diwujudkan dengan adanya modul-modul pendukung value chain pada aplikasi keduanya, seperti proses iklan, proses bisnis, pemasaran, penjualan dan stok barang
3. Interasksi dengan konsumen. Baik e-commerce maupun e-business sama-sama  memiliki interaksi dengan pelanggan melalui sistem, aplikasi, dan layanan yang disertakan pada aplikasi keduanya
4. Interaksi dengan rekan bisnis dan supplier. Baik e-commerce maupun e-business sama-sama memiliki interaksi dengan mitra kerja terkait dengan barang dan jasa yang ditawarkan secara online .


C. Implementasi

E-Application
E-Aplication dapat diimplementasikan dengan aplikasi FOOS E-Commerce dan lain-lain
Cloud
Cloud dapat diimplemetasikan melalui
a.       OS -> Linux
b.      App Server -> XAMPP LInux
c.       Cloud Enviroment  -> Eye OS(OS), Proxroox(Cloud Engine), dll



D. Data Skala Besar

Big Data merupakan suatu teknologi yang dapat menyimpan, melakukan pengolahan dan analisa data yang sangat komplek dalam berbagai bentuk format, volume yang besar serta pertambahan data yang sangat cepat. Penggunaan big data sangatlah banyak digunakan saat ini seperti misalnya mengumpulkan informasi iklim, postingan ke media social, gambar digital dan video. Big data dalam melakukan pemrosesan data memiliki 3 proses pendukung yaitu:

1. Variety : pengolahan, penyimpanan dan analisis data yang sangat kompleks dalam beragam bentuk/format. Big data memiliki keanekaragaman data yang didapatkan dari lingkungan internal dan eksternal perusahaan, layaknya studi tentang gaji dan demografi tenaga kerja. Variasi juga mengacu pada jenis data yang terstruktur dan tidak terstruktur. 

2. Velocity  : mengacu pada kecepatan dalam pengolahan data kecepatan atau velocity mereferensi kepada peningkatan pengumpulan data dan seberapa cepat data yang dikumpulkan harus dievaluasi dan diaplikasikan untuk meningkatkan nilai bisnis.

3.Volume  : data yang diproduksi lebih besar dari data non tradisional. Volume dari big data selalu meningkat seiring berjalannya waktu, terlebih lagi dengan kemajuan teknologi yang memudahkan perusahaan untuk mendokumentasikan informasi digital yang datang dari berbagai sumber seperti smartphones, media sosial, dan social barcode.




Daftar Pustaka
[1] Agus Eka Pratama, S.T.,M.T, I Putu. 2015. E-commerce, E-business dan Mobile Commerce. Bandung : Informatika
[2] Agus Eka Pratama, S.T.,M.T, I Putu. 2014. Smart City Beserta Cloud Computing dan Teknologi-Teknologi Pendukung Lainnya. Bandung : Informatika
[3] Agus Eka Pratama, S.T.,M.T, I Putu. 2014. Handbook Jaringan Komputer : Teori dan Praktik Berbasiskan Open Source. Bandung : Informatika 



0 komentar:

Posting Komentar